Kala itu saya sedang libur dari pekerjaan. Tiba tiba, kakak sepupu saya
mengajak untuk ikut dengannya ke sebuah acara bernamakan Diaspora. Diaspora sendiri adalah ajangnya
masyarakat Indonesia untuk berkumpul kembali. Mereka pernah atau masih tingga
di luar negeri.
Diantara banyaknya pengisi acara, terdapat satu
NGO yang bernama 1001 buku. Organisasi tersebut bergerak di bidang sosial yaitu
meningkatkan minat masyarakat untuk membaca dengan pengelolaan taman bacaan.
Beberapa aktivitas yang sudah pernah dilakukannya antara lain lomba mengarang,
kompetisi lomba taman bacaan, dan lain sebagainya. Hari itu saya dikenalkan dengan para pendiri dan
relawannya yang sangat ramah. Singkatnya, kegiatan sosial yang mereka lakukan
sangat menarik ketika saya dengar.
Berlanjut
sejak saat itu, saya diajak untuk meeting dengan mereka di bilangan Senayan. Di tengah tengah
pembahasan yang saya cuma bisa
denger desas desusnya aja (karena baru), tiba tiba mereka membahas
tentang pelatihan Ayo Melek Gizi yang diselenggarakan oleh Sari Husada.
Acara
tersebut mengundang pentolan pentolan masyarakat yang bisa menjadi agen untuk
menginfokan ilmu ini kepada lingkungan sekelilingnya. Yang mengagetkan, ternyata Sari Husada bekerjasama dengan kampus
tempat saya belajar dan the most
exciting, saya sebagai relawan baru diajak ikut bergabung J.
Teman teman yang bergabung dalam acara tersebut didominasi dari taman
bacaan, NGO, dan kader posyandu. Ada yang datang dari Pulau Seribu, Anyer,
Cipanas, Desa Cikarawang, Jakarta, dan lainnya. Mereka datang dengan segenap
rasa ingin tahu dan menggali ilmu-ilmu yang dosen Fakultas Ekologi Manusia akan
berikan. Padahal banyak dari mereka yang bisa dibilang sudah tidak muda lagi,
tapi bertolak belakang dengan jiwanya.
Dari sisi saya, banyak sekali informasi menarik yang didapat mengenai
pandangan masyarakat terhadap ilmu ilmu yang pernah saya pelajari. Khususnya
yang berhubungan dengan mitos dan kebiasaan masyarakat. Hal hal seperti itulah
yang Cuma bisa didapatkan jika kita turun di lapangan, tapi saya bisa tahu
karena adanya para kader dan relawan lain.
Beberapa diantaranya, teryata tablet zat besi yang diberikan di posyandu
untuk ibu hamil, memiliki efek samping membuat mual karena rasanya yang seperti
besi. Untuk saya yang tidak akan hamil, mana tahu hal seperti itu. Selain itu,
ada juga beberapa fakta masyarakat yang masih kurang paham jika ibu hamil dan
menyusui perlu banyak banyak disokong kebutuhan gizinya karena maraknya mitos
yang ada.
Pembahasan yang menarik juga adalah ketika kami melakukan FGD di materi
mengenai ekologi manusia. Ada suatu pembahasan mengenai seorang anak SMA yang
hamil di luar nikah. Seorang ibu yang mengangkat topik ini karena memang
terjadi di lingkungannya. Karena si korban menjadi stress dan tidak dianggap
lagi oleh keluarganya, maka solusi yang diberikan adalah dengan memberikan
edukasi pentingnya menjaga kehamilan untuk si korban hingga anaknya bisa lahir
dengan selamat.
Namun, Ibu Ninuk sebagai tutor mengingatkan kami. Bahwa , ada suatu hal
yang terkadang kita lupa dengan masalah seperti itu. Biasanya, kita lebih
mementingkan anak yang dikandungnya. Akan tetapi kita melupakan permasalahan si
Ibunya yang masih berstatus pelajar. Kasus seperti ini umum sekali menjadi
polemik di sekolahan. Sehingga si anak harus putus dari sekolah dan tidak bisa
menyambung masa depan. Tiba tiba suasana satu ruangan menyetujui masukan
tersebut.
Seperti itulah cuplikan kecil pengetahuan yang ada di acara Ayo Melek Gizi.
Saya sangat senang sekali bisa bertemu dengan bagian masyarakat yang sangat
tinggi jiwa sosialnya. Karena mereka selalu dihausi rasa keingintahuan. Satu
nilai plus lagi, ternyata saya belum ada apa apanya dibandingkan mereka yang
sudah turun langsung ke masyarakat. Banyak hal yang saya jauh tertinggal,
masalah disiplin beribadah, kesederhanaan, rasa kemanusiaan, dan lainnya.
Untuk tim 1001 buku, Ganjar, Mbak Dwi, Mbak Dea, dan Mbak Amel terimakasih
banyak dengan memori di penghujung tahun yang tidak pernah saya duga. Semoga
ilmunya gak berhenti di kita saja ya
rupanya ada cerita seru disepanjang tahun berjalan,belajar dengan lingkungan dan orang2 suksess dan tentunya sharing knowledge yg sangat berharga dari appaun jua.langkah awal ini semoga bisa menjadi perubahan besar
ReplyDelete