Thursday, September 6, 2012

Puppy love. Love puppy

Actually its a dog, not puppy anymore. 

Anjing. Salah satu hewan yang menurut pada tuannya selain hewaan apa ya? Kayaknya cuma anjing aja nih yang memang nalurinya begitu. Kalau kucing, cuma inget sama rumahnya aja, tapi kurang bisa disuruh-suruh dilatih layaknya anjing. Palingan duduk, makan, buang air di tempat yang bener, done...

Nah, hidup di Indonesia yang mayoritas muslim dan memang dituliskan di Al-qur'an kalau anjing itu haram membuat saya jauh dari keakraban anjing. Sebaik apapun anjing itu tadinya. Nah, kalau ngeliat ke temen-temen, juga gak jauh beda sama saya. Kalau lagi jalan kaki, ada anjing lewat aja udah sewot gak karuan. Padahal ngejar aja enggak... Belum lagi kalau dideketin, bisa-bisa udah berthaharah abis itu (cuci tangan 6x trus 1x pakai tanah...). Btw, hadist dan cerita pakai tanah belum nemu nih kenapa, karena sebagian ada yang bilang pakai sabun juga uda bersih lho...


Ketakutan saya dengan anjing mulai pudar sejak saya dikenalkan dengan anjing-anjing besar dan harusnya tidak jinak punya sepupu saya. Untungnya bukan doberman atau buldog, dua anjing yang saya masih enggan dan bilang tidak ada lucunya sama sekali. Jenisnya adalah herder dan dogo. Waktu itu malem-malem, dan mereka liar gak karuan. Gak bisa dibilangin dan lari kesana-kemari tanpa ditaliin. Jumlahnya 6 ekor. Waduh, saya udah diem aja, berharap tidak digigit. Tapi sejak saat itu saya lebih bisa mengklasifikasikan jenis anjing yang harus dihindari. Salah satu yang tidak akan saya hindari kalau bertemu lagi adalah jenis siberian husky: Matanya biru, gak pernah nyaut... Bulunya halus... Ah... kalau ada tetangga yang pelihara ini, saya akan main terus deh ke rumah dia.



No comments:

Post a Comment