Tuesday, August 28, 2012

Backyard gardening

Enam bulan yang lalu saya ikut pelatihan menanam organik di jalan cilandak Bandung. Mereka punya komunitas namanya komunitas halaman organik. Saya datang seorang diri, dan sepertinya salah satu peserta yang muda. Sepasang suami istri disamping saya datang jauh-jauh dari Semarang ternyata sekalian menjemput anaknya. Pelatihan dilakukan dari pukul 08.00 sampai 15.00 siang. Dengan biaya 200 ribu (waktu itu yah, februari 2012) sudah dapet modul, makan siang nasi box, free organic salad, tray untuk menanam, media untuk menanam, dan tiga jenis bibit yaitu kangkung, selada merah, dan pokcay.


Sepasang suami isteri yang mengajar sepertinya sudah mendedikasikan hidupnya untuk berkebun dan berkiprah di keorganikan. For some reasons, menurut gua mereka udah ahli di prakteknya. Bahkan saya yang lulusan IPB aja, baru benar-benar mengetahui seluk beluk menanam dan serba serbinya ketika mengikuti pelatihan ini. Bahkan beberapa mahasiswa dan dosen aja katanya juga sempat ikut pelatihan disini. Yang berarti praktek dan teori memang sungguh dua hal yang terkadang seperti langit dan bumi.

sok-sok serius

Menanam di pekarangan rumah sendiri merupakan suatu kebiasaan yang harusnya mulai ditanamkan dari kecil. Please, sekolah-sekolah jangan cuma sampe ngukur-ngukur tauge di cup aqua yang ditaro kapas basah lagi. Tapi bisa dikembangkan menjadi tiga bulan menanam cabai di pot dan yang betbuah mendapatkan skor paling tinggi. Rasanya kalau, belum sampai puncak sudah selesai tidak terlalu membekas di hati para pelajar (ceilah..)

Pulangnya saya beli dua bibit untuk herbs yaitu corriander atau ketumbar dan thyme. Sebelum pulang saya udah sibuk tanya tanya bagaimana cara menanam bibit bibit yang saya punya. Kebayang ngeliat rumah si trainer, penuh dengan segala macam tumbuhan yang bisa dimakan. Sedangkan kalau rumah saya sendiri penuh dengan tanaman hias. Yang bisa dimakan cuma cabai dan mangga. Di depan penuh dengan herbs dan pot pot kecil. DI belakang ada sayuran yang kita bisa makan langsung masih nempel sama tanah. Andaikan kita itu kelinc atau kambing pasti udah ijo butek matanya makanin tuh taneman.

Thyme yang mulai bersemi

Sampainya di rumah ada beberapa yang berhasil gua tumbuhkan dan most of it sih gagal yah. Pertama karena sempet gua males nyiram. Kedua karena akarnya ketarik kemana-mana pas mindahin ke pot lebih besar. Ketiga gak numbuh dari bijinya. Keempat karena kurangnya sinar matahari. Kelima dimakan siput. Keenam karena mati aja gitu. Entah mengapa.

Beberapa taneman yang sudah sukses saya kelola dan pernah nikmati: Basil, Ketumbar, Selada, dan Kangkung. Sisanya sepeti tomat dan cabai belum berbuah. Tanaman salad rocket belum pernah tumbuh. Pokcay masih dalam tahap pertunasan.

Kalau dipikir pikir Tuhan itu Maha Besar sekali, masa dari benih yang sangat kecil bisa jadi tumbuhan raksasa. Coba deh, sempatkan untuk menanam kalau ada waktu. Lot of fun things to do for a simple hapiness.

No comments:

Post a Comment