Thursday, March 22, 2012

Memelihara hewan (part 2 -end-)

Manusia setiap saat melakukan perubahan. Lebih baik atau lebih buruk. Kalau judul lagunya Ronan Keating, Life is a Roller Coaster. Tapi bukan maksud saya menyamakan persepsi ini dengan hewan peliharaan ya... Jadi part ke dua ini saya dedikasikan untuk kelinci-kelinci yang mungkin sudah armahum bahkan punya cicit2.

Jadi dulu saya pernah memelihara kelinci. Kalau tidak salah pertama punya satu warna cokelat lalu mati karena diare. Saya sedih sekali waktu itu. Seakan-akan saya memeliharanya segenap hati seperti di komik atau kartun jepang. Tidak kapok, saya langsung beli dua, warna abu-abu dan putih. Oya, saya anti membeli kelinci yang punya warna merah dan ras2 mahal tentunya karena tdak ada duit.

Dua kelinci ini bisa dibilang cukup akur. Dua kali mereka melahirkan. Yang pertama gagal semua alias mati. Yang kedua (juga sih..). Sampai diakhir pertemuan udengan mereka, si betina tiba2 matanya mengalami pembesaran dan kalau gak salah si mau keluar gitu. Sangat rela melepas, saya kasih aja mamang sebelah rumah. Nasib dua kelinci itu dibawa ke kampung dan beranak pinak katanya. Wah syukurlah.

Jadi apa yang berubah? Dulu saya enggan sekali yang namanya makan daging kelinci. Baru baca tulisan 'sate kelinci' aja udah kasian. Sekarang malah pingin coba ngolah daging kelinci. Kayanya kalo bisa keren dan jago aja gitu..

No comments:

Post a Comment