Meet with other citizen part 2 (French, Italian, Finlandian, and Spain)

Sebenernya, saya malah sudah lupa kalo ada cerita ini. Iseng-iseng buka postingan sebelumnya, jadi inget pas internship atau kuliah kerja profesi di Pulau Karimunjawa, gua bertemu dengan beberapa sukarelawan asal itali, perancis, spanyol, dan finlandia. Mereka basicly humble-humble, ke Karimunjawa hanya half supported fund dari pemerintah. Hanya saja, ada salah satu dati mereka sempat curhat merasa tidak begitu kerja keras di Pulau tersebut. "Ini serasa kaya summer holiday", katanya.

foto setelah mengumpulkan sampah di tepian pantai

Ada seseorang Spain yang merasa penggunaan kata Halo sangatlah aneh, kenapa gak diubah aja jadi Hola. Jadi misalkan bertemu dengan mereka, kita baiknya menyapa dengan, Hola senorita... ??? Mungkin kalo anak-anak urban yang sering nonton cable tv atau film luar gak ngerasa aneh2 banget. Tapi yasudahlah, itu bukan hal penting.

Bahasa inggris mereka untuk conversation cukup bagus, malah si Perancis sempet ragu dan dia bilang belajar keras banget supaya ntar orang-orang paham apa yang dia ucapin. Gua paling sering ngobrol sama si perancis, karena lebih terbuka aja. Dan dia sebelum kesini uda jalan-jalan dulu ke beberapa daerah.

Pas gua tanya:
"so did you travel in Jakarta?"
"Yes"
"What did you visit there?"
"Yah, I came to the Manos"
"Ow.. i think its Monas the Monument)
"Yes, sorry i forget..)

Kegiatan-kegiatan mereka banyak didampingin sama anak2 ipb n undip waktu itu. Cukup seneng juga untuk perdana dapet temen dari luar negri. Yang pada saat itu menunggu apa kabarnya ya Triu nanti. Gua bakal ketemu lagi sama temen-temen dari cina, jepang, dan thailand?

Meet with other citizen part 1 (korean)

Di IPB tempat saya berkuliah memiliki hubungan internasional dengan beberapa universitas luar negri. Bahasa gaulnya sister university. Setiap tahun, ada universitas dari korea yang semua anggotanya adalah perempuan karena memang univ tersebut khusus buat perempuan. Memang si bukan SNSD yang begitu semua bentuknya. Tapi tipikal orang Asia Timurlah, putih dan bersih2 mukanya.

Sebagai mantan Ketua klub kulinari di tahun 2010 akhir yang lalu, saya dimintai tolong untuk guide mereka saat datang ke departemen gizi. Niat saya waktu itu membantu aja, dan entah kenapa tidak begitu merasa maksimal dengan persiapannya. Saya cuma modal inget2 aja untuk beberapa resep yang akan kita ajarkan ke mereka. Boro-boro liat buku resep, saat itu blackberry aja blom punya jadi bisa jadi alesan gak browsing resep hehe...

Ada empat resep yang kita buat pas hari itu. Laksa, tempe goreng tepung, sambel, dan nagasari. Pas kita masak, entah kenapa gw merasa sangat multitasking sekali seperti biasa. Dan saya tidak bisa handle saat itu. Minyak goreng harus dioper2lah. Ada junior yang manggil2 lah dan lain2nya. Kecelakaan terjadi saat saya numpahin minyak ke meja yang agak jauh dari tempat kita masak dan ada satu handbag yang kena minyak tersebut.

Hmm.. dengan cerdas gw langsung lap aja.

Voila.. bersih, masak pun dilanjutkan. Alhasil masak pada hari itu berhasil di laksa, tempe, dan sambel. Sedangkan nagasarinya gagal total. Tapi mereka makanin pisangnya aja hahahhaa... (Mahal kali ya disana). Hal terakhir yang gua tau, ternyata handbag tersebut punya salah satu siswi koreanya. Ups.. saya minta maaf, smoga anda berkenan dengan bau minyak kelapa tersebut.