Sunday, October 25, 2015

Bijak dengan Kartu Kredit

Benda yang menjadi alat transaksi jual beli ini banyak dihindari oleh kebanyakan khalayak. Kredit atau mencicil bisa menjadi suatu kemudahan, tetapi di satu sisi juga bisa menjadi malapetaka. Nah, pengalaman saya sendiri menjadikan kartu ini menjadi sarana yang membantu bukan menyesatkan.

Memang banyak sih, persepsi orang kita yang menyatakan bahwa kartu ini menjadi kartu dewa. Misal, jika seseorang sedang tidak punya uang, maka timbullah pernyataan. "Gampang!, gesek aja dulu, bayarnya ntar" Padahal hal ini adalah perilaku yang tidak smart dalam manajemen cash flow.

Satu kasus lagi banyaknya orang yang takut terjerumus di atas, kemudian ditambah dengan suku bunga bank yang dikategorikan riba dalam agama islam. Sehingga banyak orang yang takut melanggar akhirnya tidak jadi dipakai,

Nah, bagaimana dengan saya?



Sebenarnya, Bank juga nggak bego-bego amat (asalkan banknya bonafit) dalam menyeleksi nasabah yang akan membuat kartu kredit. Karena limit kartu kredit akan disesuaikan dengan pendapatan per bulan. Nah, berhati hatilah jika kartu yang anda miliki punya limit dua kali bahkan tiga kali lipat dari penghasilan sebulan. Bisa bisa tergoda membeli barang yang mahal, tetapi tidak bisa nyicil per bulannya.

Walaupun namanya kredit atau nyicil, tetapi bunganya tetap saja ada. Dan kalau tiap bulan hutangan kita terus bertambah. Bisa bisa di suatu kondisi, kita tidak bisa bayar. Hal inilah yang menjadi pegangan saya dalam memiliki kartu kredir. Yaitu, berhutanglah dengan cermat.

Jadi begini tipsnya. Setiap bulan, kita akan memiliki jatuh tempo pembayaran kartu kredit. Nah, kita HARUS BISA membayar cicilan yang ada tiap bulannya (bukan minimum pembayaran). Sebenarnya pembayaran minimal adalah batas aman. tapi gimana sisanya? Ya itu, yang akan dikenakan bunga di bulan depannya. Sehingga kamu harus bayar lebih mahal ujung-ujungnya.

Nah, berikut adalah penggunaan CC yang saya lakukan rata-rata setiap bulannya.

Contohnya

  1. Ketika saya membeli lagu yang resmi di itunes, Harus menggunakan kartu kredit. Eits ingat, membeli musik yang resmi adalah salah satu gerakan melawan pembajakan.
  2. Program cicilan dengan bunga 0% bisa kita dapatkan dengan memiliki kartu kredit. Tentunya setiap bulan memang kita sudah harus sisihkan untuk membayar lho. Dan untuk kasus seperti ini, lebih cocok jika barang yang dibeli akan menunjang produktifitas kamu atau mungkin sifatnya urgent / dibutuhkan. Misalnya hp kamu sudah lemot atau rusak parah. Dan yang mendukung kerja kamu harganya 1.5 kali gaji per bulan. Karena memang setiap hari harus menggunakan handphone, ya sah sah saja membeli. Asalkan tiap bulan ya bisa dibayar.
  3. Membeli tiket pesawat atau transportasi yang harus dilakukan secara online. Duh, masa iya harus bolak balik ke ATM buat bayar tiket pesawat doang? Pergi ke ATMnya saja sudah harus mengeluarkan ongkos sendiri. Apakah itu transpor maupun waktu,
  4. Taksi uber yang harganya jauh lebih murah (s/k berlaku) harus menggunakan CC untuk transaksi pembayarannya. Dan disinipun sangat rinci bagaimana tarif kita bisa senilai yang dibayarkan. Karena selalu ada bukti yang dikirimkan langsung masuk ke email.
  5. Promo dengan merchant tertentu. Pernah kan ketika memilih suatu tempat makan, terkadang ada perlakuan khusus untuk pemegang kartu kredit tertentu. Nah, fasilitas ini lah yang menguntungkan bagi penggunanya. Asalkan jangan karena tahu diskon, jadi malah kalap beli sesuatu yang tidak perlu.

Sebenarnya inti dari semua balik lagi ke niatan awal memiliki sih. Kalau memang dasarnya boros, ya lebih baik kartunya ditinggal saja di rumah. Dipakai jika memang direncanakan. Sekian review dan tips singkat dari saya. Semoga berkenan.






No comments:

Post a Comment