Dengan izin tuhan
akhirnya saya bisa melihat kekayaan alam indonesia yang berada di
Belitung. Setelah sebelumnya saya berencana tahun lalu tapi gagal karena
memang belum diijinkan.
Belitong atau belitung adalah satu pulau dari sebuah provinsi Bangka Belitung. Banyak orang yang terkecoh menyebut bahwa Bangka dan Belitung masih dalam satu pulau. Padahal jelas jelas mereka memiliki dua bandar udara yang berbeda. Konon, banyak orang yang ingin pergi ke Belitung tetapi membeli tiketnya bukan ke Tanjung Pandan (Belitung), jadi harus menyeberang lagi dengan menggunakan kapal sekitar 3-4 jam perjalanan.
Belitung sendiri terbagi menjadi dua bagian, Belitung Barat dan Belitung Timur. Lokasi wisata yang biasa ditawarkan agen travel untuk hop to hop island berada di wilayah barat sedangkan untuk wisata laskar pelangi (Gantong) berada di bagian barat. Sehingga banyak paket yang tidak menyertakan trip ke Gantong sebab memakan waktu satu setengah jam untuk ke Gantong. Belum lagi kalau ingin berkeliling ke kelenteng, pasar setempat, dan lainnya.
Kali ini saya bepergian menggunakan tour kelompok kecil (Belitungindah) yang dikhususkan untuk empat orang. Jadi untuk bepergian di darat kami dipinjamkan mobil xenia dengan seorang supir. Pada saat kami melakukan hop to hop island, sebuah perahu getek yang bermuatan cukup 10 orang pun hanya dipakai untuk kami berempat.
Tour guide sekaligus supir yang digunakan di paket paket sendiri adalah orang asli Belitung yang bersuku Melayu. Ternyata memang orang melayu disini memiliki kebiasaan mengobrol dengan siapapun. Topik apapun suka mereka bahas. Itulah mengapa banyak kedai kopi di Belitung. Katanya, satu gelas kopi saja bisa habis dalam waktu dua jam karena asik mengobrol.
Belitung sendiri terbagi menjadi dua bagian, Belitung Barat dan Belitung Timur. Lokasi wisata yang biasa ditawarkan agen travel untuk hop to hop island berada di wilayah barat sedangkan untuk wisata laskar pelangi (Gantong) berada di bagian barat. Sehingga banyak paket yang tidak menyertakan trip ke Gantong sebab memakan waktu satu setengah jam untuk ke Gantong. Belum lagi kalau ingin berkeliling ke kelenteng, pasar setempat, dan lainnya.
Kali ini saya bepergian menggunakan tour kelompok kecil (Belitungindah) yang dikhususkan untuk empat orang. Jadi untuk bepergian di darat kami dipinjamkan mobil xenia dengan seorang supir. Pada saat kami melakukan hop to hop island, sebuah perahu getek yang bermuatan cukup 10 orang pun hanya dipakai untuk kami berempat.
Tour guide sekaligus supir yang digunakan di paket paket sendiri adalah orang asli Belitung yang bersuku Melayu. Ternyata memang orang melayu disini memiliki kebiasaan mengobrol dengan siapapun. Topik apapun suka mereka bahas. Itulah mengapa banyak kedai kopi di Belitung. Katanya, satu gelas kopi saja bisa habis dalam waktu dua jam karena asik mengobrol.
Oke, jadi apa yang bisa kita nikmati di Belitung? Pantai pantai yang ada
di pulau ini dikelilingi oleh bebatuan granit yang besar besar. Sampai
saat ini belum diketahui darimana batu tersebut bisa tiba muncul di laut atau
daratan belitung. Mengingat tidak adanya gunung di wilayah ini. Berbagai macam bentuk, beaar, dan susunan batu inilah
yang membuat daya pikat dari wisata laut belitung.
Airnya tenang dan
tidak terlalu dalam sehingga asik banget untuk dipakai berenang. Ditambah lagi dengan pancaran sinar matahari
yang membiaskan gradasi warna biru kristal dan hijau zamrud membuat semua
turis berdecak kagum oleh kuasa tuhan.
Nah, jadi dari beberapa destinasi yang sempat saya rasakan berikut rangkumannya:
Nah, jadi dari beberapa destinasi yang sempat saya rasakan berikut rangkumannya:
Wisata pulau
Kalau kita wisata ke pulau pulau di sebuah daerah pastinya tidak akan semuanya bisa dijangkau. Kalau di paket standar belitung biasanya kita akan bepergian ke empat pulau: lengkuas, pasir, babi, burung.
Kalau kita wisata ke pulau pulau di sebuah daerah pastinya tidak akan semuanya bisa dijangkau. Kalau di paket standar belitung biasanya kita akan bepergian ke empat pulau: lengkuas, pasir, babi, burung.
Pulau Burung
menyajikan pemandangan batu granit yang lebih indah. Sebenarnya disana
ada sebuah pondok uang bisa disewa tapi sayang sudah tidak diurus lagi. Jadi
ilalang sudah tumbuh hampir selutut waktu saya berkunjung.
Pulau Lengkuas
memiliki ikon mercusuar peninggalan Belanda pada tahun 1882. Di pulau
ini biasanya kita makan siang sambil diteduhi pohon nyiur dan hembusan
angin pantai. Saya yang sudah agak bosan memoto susunan batu granit
mencoba menaiki mercusuar tua tersebut. Jumlah putaran lantainya ada 18.
Materialnya masih kokoh seperti awal didirikan dengan menebalnya karat
pasa besi besi tua yang melapisi bangunan ini. Untuk sampai ke puncak
memang butuh perjuangan, tetapi menakjubkan sekali pemandangan cakrawala
laut yang bisa dilihat dari atas membuat peluh yang menetes terhapus
juga.
Pulau Babi atau
disebut juga dengan pulau menjadi tempat berlabuhnya wisatawan yang
ingin menyelam. Tempatnya sunyi sekali dan digaungi nyanyian serangga.
Di tempat ini juga penangkaran penyu bisa kita lihat. Dibandingkan
dengan Pulau Sangalaki Derawan, penangkaran ini lebih biaa menjual daya
wisatanya dengan adanya kolam kolam yang bisa kita lihat penyu berukuran
muda. Para guide pun bisa meminta pengelola penangkaran untuk
memberikan kita ikan untuk diberikan.kepada hewan yang bisa berumur ratusan tahun tersebut.
Wisata Laskar Pelangi
Tanjung Tinggi, tempat dimana anak anak Laskar Pelangi diajak liburan oleh Ibu Muslimah berada di Belitung Barat, Tempatnya tidak terlalu jauh dari hop and hop island tadi..Jadi pasti akan masuk dalam itenerary seharusnya. Beda hal dengan sekolah Muhammadiah dan Museum Kata Andrea Hirata yang berada di Gantong, Belitung Timur.
Waktu saya ke sana, sekolah tersebut dalam renovasi. Yang saya bingungkan, apa yang harus direnovasi toh makin bobrok bukannya makin menjiwai ya? hehe.
Selain itu juga di sekitaran sekolah tersebut dibangun beberapa bangunan yang berisi ruangan kecil sebagai tempat belajar dan berkreasi anak Belitung yang diprakarsai oleh Andrea Hirata. Salah satu bangunan yang sudah jadi bernamakan galeri rakyat. DI dalamnya ada beberapa meja dan kursi kecil serta beberapa prakarya lukisan.
Tidak jauh dari situ didirikanlah Museum Kata Andrea Hirata. Museum sastra pertama di Indonesia. Di dalamnya ada apa memang? Yang pasti sebagian besar adalah kutipan kutipan buku tetralogi Laskar Pelangi yang menggambarkan secara singkat sejarah Andrea Hirata. Tulisan tersebut juga didukung dengan poster cuplikan film yang sudah pernah ditayangkan. Nama nama ruangannya disesuaikan dengan karakter pemain Laskar Pelangi.
Museum ini masih dalam proses pengerjaan lebih lanjut. Selain adanya rangkuman cerita serta achievment yang Andrea sudah dapatkan, nantinya juga akan ada foto foto hasil jepretan, galeri musik, galeri gambar, dan aktivitas seni lainnya. Di belakang museum ini juga disediakan sebuah dapur bernama 'Kupi Kuli' semacam kantin kecilnya. Saya pun mencoba beberapa kudapan seperti kacang mede goreng, opak dengan karamel, serta kopi belitung. Ternyata kopi ini dimasak dengan menggunakan arang dan teko yang tidak pernah dicuci. Warna teko tersebut sampai memblutek gak karuan. Tapi katanya justru disitulah kaldu kopinya didapat katanya.
Pada saat saya menikmati kopi tersebut, live music dari warga lokal mendendangkan lagu cover dari beberapa artis Indonesia. Sepertinya merekalah nanti yang akan mengisi galeri musik yang sedang disempurnakan. Dengan suasana seperti ini, rasanya saya tidak seperti berkunjung ke museum, melainkan kafe dengan suasana sangat rumahan. Oya, jadi dapur itu memang ruangan yang dikhususkan orang belitung untuk menjamu, hehe jadinya semakin kental kebudayaan lokal di sore itu.
Setelah puas dari sana, kami pulang dan diajak keliling Gantong sebentar. Kami ditunjukan sebuah taman wisata yang sedang dibangun hasil perencanaan Andrea Hirata. Kemudian ada juga Lenggang, dimana para warga biasa minum kopi atau sekedar jalan jalan sore dengan motor. Pokoknya suasana di Manggar saat itu damai sekali.
Wisata Kuliner
Belitung memiliki sajian khas kuliner yang akrab dengan makanan laut. Untuk lauknya harus mencoba ikan ketarap yang dimasak menjadi menu gangan. Kuahnya sangat segar karena adanya asam jawa dan nanas sebagai pemberi asam dan penetral amis ikannya sendiri. Kalau di Jawa, biasanya makanan dialasi dengan daun pisang. Tapi disini, disajikan dengan daun simpor. Perbedaan ini yang menjadi tingkat pengalaman kuliner lokal saya bertambah.
Selain itu juga ada Bakmi Atap yang menurut saya mirip dengan tahu campurnya orang Jawa Timur karena memiliki kuah yang kental, kemudian tahu dan kentang sebagai pendamping dari mienya tersebut. Mpek mpek nya juga enak dan murah. Kami diajak makan di Mpek mpek Mamario di Kampung Damai. Rasa ikan tenggirinya benar benar terasa. Porsinya besar, rasa enak, dan harganya murah meriah.
Kalau mau menikmati yang semi eksklusif, coba deh dateng ke Rumah Makan Tempo Duluk. DIsini interiornya menarik banget. Makanannya juga disajikan dengan sangat tradisional dan semi eksklusif tapi tidak melupakan ciri lokalnya. Waktu saya kesana langsung saya tergugah dengan dekorasinya ketika mau masuk. Apalagi ketika udah di dalamnya. Hmm.. Sensasi seperti makan bukan seperti di restoran rasanya.
Lain-lain
Belitung juga memiliki rumah khas yang bentuknya seperti rumah gadang. Ada juga sebuah museum di Tanjung Pandan yang memamerkan peninggalan keramik, senjata, dan kebudayaan. Waktu itu malah saya lihatnya dipamerkan di Art and Science Museumnya Singapura dengan display yang lebih menarik. Ada juga danau sisa tambang kaolin yang berwarna hijau kebiru biruan yang bagus untuk foto-foto
Nah,menurut saya keuntungan bepergian dalam kelompok kecil cukup banyak. Salah satunya waktu yang sudah dijadwalkan travel tidak kami habiskan sehingga akhirnya banyak tempat yang tidak ada di itenerary sampai kami kunjungi seperti museum, makan empek empek, serta ke rumah adat. Untuk hop to hop islandnya pun kami bisa tidak menghabiskan waktu seharian untuk mengejar waktu ke Gantongnya. Terkecuali memang pillihan kamu ya berenang, snorkeling, atau mantai lebih lama ya terserah hehe.
Intinya berlibur di Belitung menyenangkan kok. Dari Jakarta tidak sejauh ke Bali. Untuk wisata hop to hop island nya tidak terlalu jauh, jadi nggak bosen di kapalnya. Ditambah dengan makanannya yang enak enak.
Wisata Laskar Pelangi
Tanjung Tinggi, tempat dimana anak anak Laskar Pelangi diajak liburan oleh Ibu Muslimah berada di Belitung Barat, Tempatnya tidak terlalu jauh dari hop and hop island tadi..Jadi pasti akan masuk dalam itenerary seharusnya. Beda hal dengan sekolah Muhammadiah dan Museum Kata Andrea Hirata yang berada di Gantong, Belitung Timur.
Waktu saya ke sana, sekolah tersebut dalam renovasi. Yang saya bingungkan, apa yang harus direnovasi toh makin bobrok bukannya makin menjiwai ya? hehe.
Selain itu juga di sekitaran sekolah tersebut dibangun beberapa bangunan yang berisi ruangan kecil sebagai tempat belajar dan berkreasi anak Belitung yang diprakarsai oleh Andrea Hirata. Salah satu bangunan yang sudah jadi bernamakan galeri rakyat. DI dalamnya ada beberapa meja dan kursi kecil serta beberapa prakarya lukisan.
Tidak jauh dari situ didirikanlah Museum Kata Andrea Hirata. Museum sastra pertama di Indonesia. Di dalamnya ada apa memang? Yang pasti sebagian besar adalah kutipan kutipan buku tetralogi Laskar Pelangi yang menggambarkan secara singkat sejarah Andrea Hirata. Tulisan tersebut juga didukung dengan poster cuplikan film yang sudah pernah ditayangkan. Nama nama ruangannya disesuaikan dengan karakter pemain Laskar Pelangi.
Museum ini masih dalam proses pengerjaan lebih lanjut. Selain adanya rangkuman cerita serta achievment yang Andrea sudah dapatkan, nantinya juga akan ada foto foto hasil jepretan, galeri musik, galeri gambar, dan aktivitas seni lainnya. Di belakang museum ini juga disediakan sebuah dapur bernama 'Kupi Kuli' semacam kantin kecilnya. Saya pun mencoba beberapa kudapan seperti kacang mede goreng, opak dengan karamel, serta kopi belitung. Ternyata kopi ini dimasak dengan menggunakan arang dan teko yang tidak pernah dicuci. Warna teko tersebut sampai memblutek gak karuan. Tapi katanya justru disitulah kaldu kopinya didapat katanya.
Pada saat saya menikmati kopi tersebut, live music dari warga lokal mendendangkan lagu cover dari beberapa artis Indonesia. Sepertinya merekalah nanti yang akan mengisi galeri musik yang sedang disempurnakan. Dengan suasana seperti ini, rasanya saya tidak seperti berkunjung ke museum, melainkan kafe dengan suasana sangat rumahan. Oya, jadi dapur itu memang ruangan yang dikhususkan orang belitung untuk menjamu, hehe jadinya semakin kental kebudayaan lokal di sore itu.
Setelah puas dari sana, kami pulang dan diajak keliling Gantong sebentar. Kami ditunjukan sebuah taman wisata yang sedang dibangun hasil perencanaan Andrea Hirata. Kemudian ada juga Lenggang, dimana para warga biasa minum kopi atau sekedar jalan jalan sore dengan motor. Pokoknya suasana di Manggar saat itu damai sekali.
Wisata Kuliner
Belitung memiliki sajian khas kuliner yang akrab dengan makanan laut. Untuk lauknya harus mencoba ikan ketarap yang dimasak menjadi menu gangan. Kuahnya sangat segar karena adanya asam jawa dan nanas sebagai pemberi asam dan penetral amis ikannya sendiri. Kalau di Jawa, biasanya makanan dialasi dengan daun pisang. Tapi disini, disajikan dengan daun simpor. Perbedaan ini yang menjadi tingkat pengalaman kuliner lokal saya bertambah.
Selain itu juga ada Bakmi Atap yang menurut saya mirip dengan tahu campurnya orang Jawa Timur karena memiliki kuah yang kental, kemudian tahu dan kentang sebagai pendamping dari mienya tersebut. Mpek mpek nya juga enak dan murah. Kami diajak makan di Mpek mpek Mamario di Kampung Damai. Rasa ikan tenggirinya benar benar terasa. Porsinya besar, rasa enak, dan harganya murah meriah.
Kalau mau menikmati yang semi eksklusif, coba deh dateng ke Rumah Makan Tempo Duluk. DIsini interiornya menarik banget. Makanannya juga disajikan dengan sangat tradisional dan semi eksklusif tapi tidak melupakan ciri lokalnya. Waktu saya kesana langsung saya tergugah dengan dekorasinya ketika mau masuk. Apalagi ketika udah di dalamnya. Hmm.. Sensasi seperti makan bukan seperti di restoran rasanya.
Lain-lain
Belitung juga memiliki rumah khas yang bentuknya seperti rumah gadang. Ada juga sebuah museum di Tanjung Pandan yang memamerkan peninggalan keramik, senjata, dan kebudayaan. Waktu itu malah saya lihatnya dipamerkan di Art and Science Museumnya Singapura dengan display yang lebih menarik. Ada juga danau sisa tambang kaolin yang berwarna hijau kebiru biruan yang bagus untuk foto-foto
Nah,menurut saya keuntungan bepergian dalam kelompok kecil cukup banyak. Salah satunya waktu yang sudah dijadwalkan travel tidak kami habiskan sehingga akhirnya banyak tempat yang tidak ada di itenerary sampai kami kunjungi seperti museum, makan empek empek, serta ke rumah adat. Untuk hop to hop islandnya pun kami bisa tidak menghabiskan waktu seharian untuk mengejar waktu ke Gantongnya. Terkecuali memang pillihan kamu ya berenang, snorkeling, atau mantai lebih lama ya terserah hehe.
Intinya berlibur di Belitung menyenangkan kok. Dari Jakarta tidak sejauh ke Bali. Untuk wisata hop to hop island nya tidak terlalu jauh, jadi nggak bosen di kapalnya. Ditambah dengan makanannya yang enak enak.
Wahh, indah banget.. ga diajak :"(
ReplyDeleteWah ini siapa yaa? Nanti saya ajak deh kalo mau jalan2 lagi :)
Delete