Monster identik dengan makhluk menyeramkan, bertaring, buas, besar, kuat, dan berbahaya. Perannya dalam dunia hiburan banyak yang berpihak kepada antagonis. Dalam kehidupan sehari hari saya menganggap monster dalam diri masing masing adalah ego. Ketika saya bertemu dengan orang yang sangat egois, raut mukanya cenderung mengerucut, mengerenyitkan dahi, memelototkan mata, mulutnya mengeluarkan kara kata yang tidak ramah, lantang, dan menusuk hati orang yang mendengarnya.
Saat itu, saya bisa melihat sesosok monster bangkit dari tidurnya yang lelap. Monster yang tidak berperasaan dan menakutkan. Banyak sekali orang yang tidak bisa menghadapi monster pada diri orang lain. Buat saya, monster yang sedang mengamuk ini bisa saya identikkan dengan anak kecil yang merengek karena keinginannya tidak tercapai. Panik dan resah bahkan takut resolusinya gagal dan menimbulkan banyak polemik setelah kegagalan tersebut terjadi. Berusaha menyalahkan semua problematika kepada orang lain. Tugas sebagai orang dewasa tentu saja menjinakkan monster itu bukan? Bagaimana caranya membuat monster tersebut tidur tenang kembali.
Masalahnya, Bagaimana kalau monster itu ternyata muncul pada diri kita sendiri? Yang banyak merugikan orang lain pada akhirnya. Yang membuat tekanan dan pada akhirnya mengarah pada sebuah bencana. Masing masing sendiri harusnya bisa mengaca dan menekan monster tersebut untuk tidak mengamuk.
Bersabarlah.
No comments:
Post a Comment