Source: Wikipedia |
Suu Kyi adalah anak perempuan dari Jenderal Aung San. Ayah Suu tersebut dibunuh ketika mempimpin negara Burma. Besar dalam dunia pendidikan yang baik, Suu kuliah di Oxford dan menikahi Dr.Michael Aris dan memiliki dua anak laki-laki, Alexander dan Kim. Pada tahun 1986, Suu Kyi kembali ke Burma karena Ibunya yang mengidap penyakit stroke. Padahal, saat itu Burma sedang mengalami krisis pemerintahan. Kekejaman oleh pihak militer dianggap sangat biasa untuk masyarakat yang menginginkan demokrasi.
Melihat hal ini, Suu Kyi merasa terpanggil untuk membela negaranya. Dengan dibantu oleh professor Universitas Rangoon, dia membuat sebuah partai demokrasi yang menginginkan perubahan terjadi di Burma. Banyak sekali pendukung Suu Kyi saat itu, namun pemerintah tidak menyukainya. Pernah, pada saat melakukan kampanye, dia hampir ditembak, namun dengan ketenangannya pasukan tersebut akhirnya membatalkan eksekusi kepada Suu Kyi, Hingga akhirnya, akses Suu Kyi untuk menyuarakan dirinya dikekang. Suu Kyi ditahan di rumahnya sendiri dengan pasukan militer di sekitar rumahnya, tidak boleh keluar, dan bahkan saluran telepon diputus..
Perjuangan Suu Kyi dihargai dengan pemberian Nobel perdamaian pada tahun 1991. DImana suaminya membantu dari Inggris untuk mengenalkan perjuangan Suu Kyi kepada dunia. Namun, hal ini tetap tidak didengarkan penguasa Burma. Bahkan hingga pemilu dilaksanakan sebenarnya Suu Kyi telah menang telak yaitu 59% dari total suara, tetapi hal tersebut tidak bisa dia dapatkan. Mendekap dalam rumah sendiri menjadi hukuman baginya karena berani melawan pemerintah Burma.
Suu Kyi di tahan hampir belasan tahun. Selama ditahan, dia hanya bisa bertemu dengan suaminya sebanyak lima kali karena visanya selalu ditolak. Anak-anaknya tidak bisa mendapatkan kewarganegaraan Burma. Sebenarnya bisa saja Suu Kyi untuk pulang ke Inggris, namun dia khawatir tidak bisa kembali ke Burma. Cerita ini saya dapatkan dari membaca artikel dan menonton film dokumenternya "the Lady'. Kutipan terakhir filmnya adalah,
"Please use your liberty to promote ours"
Nah, saat ini si Suu Kyi sudah keluar dari Burma dan mencari kebebasan. Kemarin sempat dipanggil oleh kerajaan Norway untuk diberikan nobel perdamaian, dimana akhir tahun ini sepertinya juga mendapatkan kembali waktu cek di wikipedia.
Check out her video on youtube. Intinya dari pidato yang dia berikan, dia merasa bahwa she is in the another world sewaktu ditahan di rumahnya. Dimana pada tahun 1992 diberikan nobel, hal itu hanya berpengaruh di luar Burma. Gak kebayang rasanya jadi masyarakat yang tidak merdeka
By the way she just look alike this woman also (Her hair and jepitan bunga except chubby one) -Anne Avantie-
source from: kios buku gema |
No comments:
Post a Comment