Waktu di Singapur saya gak tau kalo bahasa inggrisnya kruk itu crouches
jadi sempet rada rada salting pas mau ngejelasin alat yang saya minta
buat fisioterapi pasca operasi. Ganjil satu tahun lalu saya menggunakan kruk atau crouches. Dari tidak bisa sampai sangat mahir menggunakannya. Setelah selesai konsultasi dengan dokter hutagalung saya langsung dibelikan oleh pakde saya. Material alatnya terbuat dari besi atau alumunium dengan gagang yang menempel pada ketiak berlapis busa berwarna cokelat. Model alat ini bisa diganti-ganti posisinya sesuai dengan tinggi pemakai, karena ada sekrup yang bisa dicopot pasang.
Si suster cuma menirukan sedikit untuk memakainya. Susternya gendut mungkin malu juga kalau seisi rumah sakit harus berguncang karena heavy rotation jump yang dia buat. Nah, terus dengan sangat dimandirikannya saya deh yang melanjutkan memakainya. Belum lama memakai, si suster langsung bilang saya sudah bisa memakai. Yailah, masa cuma beberapa langkah udah dibilang mahir, kayanya rada rada harapan kosong.
Rasanya memakai kruk yang pasti bergantung pada jenis kruknya dan instruksi si dokter. Kalau kamu makenya dua trus masih boleh jalan kaya biasaq, no problem et all. Tapi kalau makenya dua tapi, satu kaki gak boleh nopang, tantangannya bertambah sekian poin. Ketiak kamu akan lebih dipaksa menopang badan kamu. Beruntung badan saya normal jadi gak terlalu ngos-ngosan. Alhasil si ketiak akan lebih sakit ketika kita berjalan walau baru beberapa langkah. Sayangnya ketiak tidak membentuk otot yang oke kalau dilatih dengan cara seperti ini.
Alat ini asli akan membuat perut rata dan otot lengan menjadi lebih kencang. Beberapa waktu alat ini mesti nyenggol orang yang tidak berdosa dengan saya yang udah cuek makai kemana-mana. Kalau udah jatuh bunyinya rame banget. Bahkan saya udah gak peduli lagi kalau sampe jatuh di rumah makan trus gak saya ambil.
Alat ini beberapa bulan yang lalu sempat dipinjam temen saya yang juga baru operasi. Begitu dikembaliin eh jadi keinget masa setahun yang lalu. Alat yang membuat gua cepat untuk urusan imigrasi di airport karena dikasih prioritas.
-sekian-
No comments:
Post a Comment