Wednesday, April 11, 2012

One of TKI case (found in Changi)

Anda pasti tau TKI? Ya, tenaga kerja indonesia. Yang kalau kata filmnya lolla amaria adalah pahlawan devisa. Orang-orang yang mendapatkan penghasilan dari orang luar negeri dianggap membantu pemerintah meningkatkan perekonomian negara. Banyak banget jalurnya, bisa ikut suatu perusahaan, dipromosiin jabatan, dimutasi ke luar negeri, ikut program tenaga kerja wanita, dll.



Pengalaman yang saya alami sama salah satu TKI saat itu setelah cek up dari singapore general hospital di Changi. Sejak pagi sistem komputer air asia error, jadi pas berangkat paginya uda telat, ya pulangnya telat juga akhirnya.

Waktu itu saya masi menggunakan dua kruk. Walaupun kata dokter udah bisa pakai satu, tapi belum adaptasi aja. Akhirnya saya bertamasya saja di dalem changi selama kurang lebih 2 jam. Yang seharusnya pulang jam 9.00 jadi jam 10.00 dan pada saat itu masi jam 7.55.
Ngantuk dan lelah sekali, sekitar 45 menit sebelum boarding kami telah duduk di luar ruang tunggu flight.

Saya duduk bersama nyokap dan bude dengan rasa kantuk. Tiba-tiba, muncullah sesosok wanita tokoh utama (tki) di kisah ini.



Tki: "Ibu, dari indonesia" katanya ke nyokap (N) dan bude gua (B)
N: "Iya bu, ada apa ya!?"
Tki "saya mau ke lombok tapi saya gak ngerti bu gimana?" Dengan muka bingung

Gua yg uda tutupan sama jaket kaget trus tiba-tiba ilanglah ngantuknya

N; "ibu dari mana?"
Tki; "ini saya dari jakarta, katanya abis ini ke lombok terus ke Qatar"

Akal jernih dan pikiran yg logis mengatakan bahwa tidak mungkin dari singapur malah balik lagi ke selatan kalau ma ke Qatar.

B; ibu sama siapa? Ada bironya kan?
Tki; saya kepisah sama temen saya berdia, dari tadi cari-cari gak ketemu

Nyokap sama bude gw udah cengok, kesesat di airport segede ini gimana caranya ketemu, and she cannot speak english. Dengan inisiatifnya nyokp gw ngeliat dokumen dan surat2 dia. Gw yg mulai kepo akhirnya ikutan liat juga.

B: ibu pertama kali ke luar negeri?
Tki; nggak, ini ketiga kalinya

Pas diperhatiin, dia sih legal sebagai tenaga kerja. Tapi kok bisa ya, tanpa pengawasan biro apapun?
Nyokap gw pun sedikit nyerah dan akhirnya gw ambil alih ngeliat paspor dia.

Voila, gw ngeliat tiketnya. Ternyata dia mesti transit ke kolombo jam 4 pagi dan baru lanjut ke Qatar... Dengan berbaik hari gw kasi info itu. Karena gw menganggap org2 indo kebanyakan gak suka baca hal2 detil keluarlah kalimat ini

Gw: ibu, sini saya ajarin cara baca tiketnya
Tki; saya BH mas! Gak bisa baca.
Gw: what what what what.. (Dalem hati..)

Saat itu ada efek kemudian hening

B: ibu belajar baca dong bu..
TKI: gak bisa bu, yasudah ya terimakasih (dengan muka lempeng banget ngambil surat2nya lagi dari gw). Saya mau cari temen saya dulu.
B: ibu udah makan? Ini saya ada roti
TKI: udah bu, makasih ya (melengos pergi..)

Ya itulah salah satu realita negara kita kawan...

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Btw, tambahan ini ada satu pahlawan devisa yang mirip banget sama teman kuliah saya. Dia bekerja di HK dan weekendnya dipakai untuk ke masjid ckck... Stelah dikonfirmasi ke yang bersangkutan, katanya bisa jadi itu kakaknya. Waduh..


2 comments:

  1. ya ampunn.. dia nyangka kolombo itu lombok??
    dan dia buta huruf?? aneh ya kok TKI ga pake seleksi dulu sih, ckck..
    miris bgt ngeliat ibu ini cari nafkah.
    nice post ndra,
    keep posting. :)

    ReplyDelete