Waktu itu tahun 2010, bulan november. Akhirnya untuk pertama kali berangkat ke luar negeri dengan kampus. Tiga hari sebbelum converence kita extend di Bangkok terlebih dahulu. Disana kita di guide sama orang asli Bangkoknya kenalan senior saya. Dari awal kita sampai di Suvarnabhumi, dia uda siap siaga jemput kita. Actually we are using Garuda, jadi tidak didelay hehe...
Kita sebut saja Bangkok girl. It was really nice to meet her at first time, dia bahasa inggrisnya jago jadi ngobrol2 sama kita juga enak. Dua hari berturut-turut dia ngajak kita jalan-jalan ke Kao-san road, temple, istana, naik perahu di mekong river, dan beli souvenir. Itu biasa aja kaan? Malemnya kita semua serombongan ber-14 dengan dosen-dosen ditraktir sama keluarganya di sebuah restoran deket hotel kita.. *O my Gosh...* We really miss that moment. Padahal kenal aja baru dua hari yang lalu... It was really unpredictible moment that time. Kalo nraktir satu ato dua orang si oke-oke aja hehe...
Finally kita mesti ke tujuan sebenarnya, Chiangmai. Sampai di Chiangmai, kita dapet kabar bahwa bangkok girl kena fever. Ternyata, dia selalu naik private car atau kendaraan ber-AC kemana-mana selama di Bangkok. Dan itu pertama kalinya dia guide 10 orang yang mulutnya banyak naik public transport yang Ehm.. lebih baik si dibanding kita. Ok, pertemuan selanjutnya to be continued dengan chiangmai people, japanese, and chinese.
ndra, beneran "girl" ? hahaha
ReplyDeletebeneraan dong.. kita diajarin ma dia bedain lekong ma bencong..
Delete