Friday, October 7, 2016

Korupsi dimane mane...

Posting yang satu ini, saya buat untuk mengenang sepotong pendek cerita di sore hari kemarin. Di Pasar bilangan Jakarta Pusat sebelumnya. Dimana saya membeli jam yang akan dipasang di kantor. Berdasarkan referensi dari kolega, saya sudah tidak perlu lagi repot-repot mencari toko, merek, dan menawar harga.

Sebutlah tokonya bernama toko Naga. Toko yang berukuran 2 meter x 4 meter ini tidak sulit ditemukan dari luar pasar. Mulai dari arloji, jam dinding, hingga jam antik mereka jajakan sejak tahun 1997. 

Sore itu bisa dikatakan saya beruntung. Seharusnya saya tidak bisa membeli jam sebanyak yang saya butuhkan karena Cici, si penjual, harus mengambil ke 'Toko Sebelah' yang adalah gudang  dan sudah tutup pukul 16.00, . Tetapi karena mereka harus loading barang sore itu, jadi rejeki saya tidak usah datang dua kali.

Sambil menunggu si Cici mengambilkan jam, saya memperhatikan semua pembeli yang masuk dan keluar toko jam tersebut. Rata rata para pembeli sore itu mencari arloji dengan harga miring. Bisa dikatakan untuk arloji palsu di bawah 500 ribu rupiah dengan garansi satu tahun. Tentunya semakin pintar menawar dan tahu harga, jadinya bisa semakin turun hingga 40 persen dari harga awal.

Sekitar 20 menit kemudian si Cici datang tergopoh gopoh membawa dua ikat plastik besar jam yang saya butuhkan. Dengan teliti, beliau membuka satu per satu, menyolokkan adaptor ke listrik, dan menyetel jam serta tanggal sesuai dengan waktu aktual. Setelah semua jam selesai diperiksa, kini tibalah transaksi pembayaran dan pembuatan nota.

Ketika si Cici akan menulis nota, dia menanyakan saya sebelum satu titik pena ditorehkan di kertas. "Ini gak ditambahin?"
"Ditambahin? Enggak lah, segitu aja. Buat apa juga!?"
Kemudian, Engkoh yang menjaga juga berceletuk. "Kemarin, temannya juga nggak minta kok"

Dari percakapan tadi, akhirnya saya tahu. Banyak pembeli yang meminta mark up harga. Bahkan hampir 100% dari harga asli. Kalau si penjual tidak mau melakukan, nantinya mereka tidak jadi beli, Duh, ya cuma beli jam aja kok sampai segitunya. Itu cuma jam lho. Belum barang atau proyek yang nilainya miliyaran.

Sore hari di Pasar bilangan Jakarta Pusat
6/10/2016

1 comment: