Tuesday, April 5, 2016

Kok mirip ya?

Benerapa saat tadi, saya melewati gang kecil dekat rumah dengan ojek online. Beberapa aktivitas pagi terlihat. Pesagang pasar yang dikerumuni ibu ibu atau beberapa penjaja makanan sarapan di dekat sebuah sekolalah taman kanak kanak.

Ada satu yang mencuri perhatian saya. Salah seorang pemuda mengenakan kaos berwarna putih dengan pola gambar merah kebiruan berpola. Lalu, saya ingat seketika. Kok mirip ya dengan yang saya punya.

Lalu saya ingat ingat. Ternyata saya juga punya kaos dengan model seperti itu. Kaos dengan merek dari jepang yang bertemakan seniman asal Eropa. 

Awalnya kali memiliki, saya merasa sangat senang dengan desainnya. Empat hingga lima kali saya memakai, barulah saya sadari. Ternyata kulit tubuh saya tidak terlalu cocok mengenakan padanan warna yang ada di kaos tersebut. 

Pikiran saya kembali ke masa kini. Dimana ya, baju itu sekarang? Sepertiny a terakhir kali saya merapihkan seisi lemari, saya tidak menyadari adanya pakaian tersebut.

Lalu, muncullah pikiran pikiran negatif. Apa mungkin baju saya diambil ketika sedang dijemur? Dan lain sebagainya.

Selang satu menit, pemikiran investigasi saya mengenai baju yang kemungkinan raib (karena saya belum memikirkan ulang). Saya mencoba memikirkan suatu cara. Yaitu cara untuk bersyukur dan berpositif thingking.

Jika memang itu baju yang pernah saya punya. Syukurlah bisa dipakai oleh prang lain yang lebih pede memakainya. Hingga saat ini pun, Allah belum pernah membebani saya dengan kesulitan berbusana dalam kehidupan sehari-hari. Apalah arti satu atau dua atau tiga pakaian yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Seketika hati saya menjadi tenang.

No comments:

Post a Comment