Monday, February 10, 2014

Tips recruitment dan susahnya menjadi HRD

Sebagai orang yang multitalenta, kalau saya merasa suatu sistem di sebuah tempat terhambat, saya mau tidak mau suka melakukan over area work line. Entah karena itu hobi saya, atau geregetan menunggu. Iya, siapa sih yang suka menunggu. Mending kalau tahu kapan waktu jelasnya sampai kapan saya menunggu. Maka saya suka membuat ide die inovatif yang gak tahu juntrungannya bakal brilian atau nggak.

Salah satu over descjob yang saya kerjakan adalah meng-hire pekerja. Jujur saya suka geregetan, kenapa sih kalau mendapat cv dalam bentuk hard copy kecenderungannya banyak kandidat yang tidak sesuai dengan harapan saya. Yang ada standart atau tidak sesuai dengan kriteria yang saya inginkan. 

Akhirnya, ada suatu pemikiran yang muncul di benak saya:

"gua aja males untuk kirim cv hard cover, lebih baik kirim email melalui internet. Praktis dan nggak makan biaya serta waktu"


Berawal dari situlah saya mencari cari media yang cocok untuk membuka lowongan pekerjaan. Saat ini saya hanya membutuhkan orang yang memiliki prioritas kedua mencari pendapatan. Dengan kata lain melamar sebagai partime. DI internet, terkenal dengan jobs DB atau jobstreet. Namun, menurut saya, kedua site tersebut kaku sekali untuk pekerja pemula yang level hiringnya masih menengah ke bawah. Tidak semuanya memiliki akses dan kemampuan bertata bahasa sesuai yang diharapkan company.

Hmm... Lama berpikir, akhirnya saya inget temen saya pernah menggunakan media kaskus untuk hiring. Dan saya ikutan mencoba membuat thread di kaskus. Tidak berapa lama saya membuat, ternyata benar sekali lho. Banyak cv bermuculan masuk ke email saya. Dari berbagai macam kalangan dan yang pastinya kaula muda banyak yang mendaftar.

Kemudian perjalanan tidak sampai disini. Ketika saya mencoba membuka cv satu per satu. Ternyata masih banyak sekali yang membuatnya tidak prosedural (menurut saya), contoh:

1. Membuat cv dalam bentuk word
2. Tidak melampirkan foto
3. Hanya menuliskan surat lamaran kerja saja
4. Menggunakan email dengan nama gaul seperti ayamgoreng atau xxcantique
5. Fotonya selfie atau dengan berbagai macam pose yang woke

Setelah itu, banyak juga yang harus belajar lagi merangkai kalimat dengan kata kata baku, atau melampirkan pengalaman yang lebih serius. Pada salah satu CV, saya menemukan ada yang menulis pengalaman kerja yaitu membantu orang tua di rumah membuat nasi kotak. -_-

 Ok, that is fine, nggak ada yang salah. Dengan satu kalimat, kalau kamu tinggal di desa atau luar negeri. Karena apa? Biasanya anak urban yang membantu usaha keluarga itu cuma sampai kata membantu saja. Membantu kalau kepingin atau disuruh. Bukan berdasarkan dari niat paling dalam dari lubuk hati. Begitu sih pengalaman yang saya sendiri juga alami, hehe. Maka kata kata seperti itu ya harusnya jangan ditulis.

Langkah selanjutnya, ketika mulai saya memfilter cv dan menghubungi, timbul berbagai pertanyaan sebagai berikut:

1. Ketika pelamar disms interview dan minta reply untuk konfirmasi tidak ada balasan
2. Ketika pelamar dihubungi di nomor hp yang ada di cv. Tidak bisa dihubungi
3. Ketika pelamar dihubungi di nomor hp yang ada di cv. Tidak diangkat dan tidak ada telepon balik.
4..Ketika pelamar diminta melengkapi berkas lain untuk dilihat, tidak dikirim kirim

Hahhaha.. kadang saya suka ketawa kering kalau menemukan kejadian kejadian di atas. Harusnya kan mereka yang butuh, tapi kenapa kita yang jadi geregetan ya? Yasudah, yang ada adalah cari pelamar lain yang lebih jelas secara keseluruhan. Tibalah ketika si pelamar berhasil dipanggil interview untuk datang ke tempat yang dimaksud. Dan terkadang ada satu yang dikhawatirkan selama ini, fotonya tidak sesuai dengan realitanya. Kalian semua tahulah, camera 360, filter photo ABC membuat seakan semuanya menjadi indah.

Tetapi prinsip saya dalam bekerja tim adalah menghindarkan apa itu yang namanya rasisme. Rasis berdasarkan tampilan fisik, latar belakang, agama, suku, dan lain lainnya. Kalau saya rasis, sia sia dong saya sudah belajar agama dan PPKN dari waktu kecil. Belajar teori saja tapi tidak diamalkan ilmunya. Lagian tanpa adanya rasisme, semuanya begitu indah kok. Trust me.

Selamat hari senin.

3 comments:

  1. Ajarin gw buat cv n lamaran kerja ya ndrong...please (^^) _atp

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi jeng tika, Di CV itu kalau bisa maksimal dua halaman. Data diri ya jangan lengkap2 banget. Biasanya nama ortu dan pendidikan terakhir aja. Lebih banyak ke achievement dan hal2 seperti organisasi yang uda pernah diikutin. kalau uda kerja, baiknya dilengkapin dengan cakupan jobdescnya ngapain aja.

      Jangan lupa lampirin foto, kontak person, dan simpan di file PDF yang bukanya bisa lewat HP karena sizenya kurang dari 1 MB.

      Delete
  2. androng, mau liat contoh cv lo dong. salam. dari Tien yang ucul ngets. cupsmuah

    ReplyDelete