Di rak gramedia PIM. Bagian sastra |
Buku ini ditulis oleh teman kuliah saya di Gizi. Judulnya Cintaku Enam karena Kutakbisa diam. Dari segi cover, nilai tangkapnya bisa menjebak orang untuk mendekati buku Naked Traveler 4 yang juga berwarna pink. Buku tersebut menjadi best selling nomer dua di gramedia setelah buku Anak Singkong punya Khairul Tanjung. Gustam sebagai pengarang menuliskan kisah cintanya dengan beberapa perempuan yang ada dalam hidupnya. Nilai jual yang diberikan adalah dengan perbedaan gaya bahasa untuk menyampaikan kepada para pembaca yaitu gurindam pantun jenaka. Walaupun terkadang banyak kata-kata akhiran yang gak nyambung dan rada-rada.
Yang saya tahu, di tahun 2008 saat itu kami berada di semester tiga, awal mula cerita di buku sudah banyak beredar keliling kelas. Sekedar untuk menjadi bahan pereda otak yang beradaptasi dengan kerasnya mata kuliah dan laporan saat kuliah. Waktu saya baca pribadi, ada satu cerita yang mengisahkan si Gustam jatuh cinta pada seorang wanita yang berrambut pirang. Seketika saya berpikir, memang di Jambi rambut pirang itu sudah menjadi trend? Apakah wanita tersebut adalah orang bule? Atau malah albino? Namun setelah saya ingat lagi kalau pengarang adalah orang yang suka bercanda, pasti ujung-ujungnya lebay bin bohong.
Yang saya tahu, di tahun 2008 saat itu kami berada di semester tiga, awal mula cerita di buku sudah banyak beredar keliling kelas. Sekedar untuk menjadi bahan pereda otak yang beradaptasi dengan kerasnya mata kuliah dan laporan saat kuliah. Waktu saya baca pribadi, ada satu cerita yang mengisahkan si Gustam jatuh cinta pada seorang wanita yang berrambut pirang. Seketika saya berpikir, memang di Jambi rambut pirang itu sudah menjadi trend? Apakah wanita tersebut adalah orang bule? Atau malah albino? Namun setelah saya ingat lagi kalau pengarang adalah orang yang suka bercanda, pasti ujung-ujungnya lebay bin bohong.
Penilaian saya terhadap buku ini secara objektif yaitu cukup menarik. Walau untuk kategori saya yang suka membaca, dua jam saja sudah bisa saya habiskan saking tipisnya. Mungkin untuk pembaca addict juga menyayangkan hal itu. Walau tidak bisa dipungkiri kisah kasih sang penulis tidak banyak-banyak amat. Semoga ke depannya banyak review dan koreksi lebih banyak lagi dari pembaca lain, seperti redaksi yang masih salah, perbedaan font, dan marginal. Untuk pioneer pengarang buku di angkatan saya khususnya jurusan Gizi Masyarakat, Gustam dapat diberikan acungan jempol supaya bisa membakar teman-teman yang lain menjadi manusia yang bisa berkarya.
Pesan terakhir, semoga kalau cetakannya diperbarui dan ada beberapa tambahan. Bisa sedikit nama saya ditulis dibukunya supaya bisa dipamerin ke orang-orang #modus
Pesan terakhir, semoga kalau cetakannya diperbarui dan ada beberapa tambahan. Bisa sedikit nama saya ditulis dibukunya supaya bisa dipamerin ke orang-orang #modus
like this .. :) suka ja reviewan lo yang update mengenai cover .tengkiuuuu
ReplyDeletewelcome...
Deletehihihi,,judulnya ajj udh unik gt..pasti isinya unik bin ngakak binti koprol :p
ReplyDelete